Pages

Pages

Selasa, 02 Desember 2014

PANAHAN



PANAHAN


 


apa yang dimaksud dengan olahraga panahan?? 

olahraga panahan adalah olahraga yang memerlukan keahlian dan juga skill tersendiri. ya, olaraga ini termasuk sulit. kadang, untuk beberapa pemula biasanya bisa terluka karena terkena panah yang sedang meluncur. tetapi, jika sudah terbiasa olahraga ini dapat menjadi hobi yang bagus. olahraga ini juga dapat membuat tubuh menjadi kuat. bagi orang-orang yang ingin membuat otot pada tangannya, olahraga ini juga bisa digunakan loh! 
sebenarnya, dahulu panahan ini tidak termasuk dalam olahraga. karena biasanya olahraga ini dipergunakan untuk membela diri. dan juga untuk berperang dimasa lalu. tapi, semenjak raja inggris yaitu raja Charles II melombakan olahraga ini. semenjak itu pula panahan disebut menjadi sebuah olahraga.

alat apa saja yang dibutuhkan??

-yang pertama tentu saja skill, tanpa skill orang tidak akan bisa memanah dengan benar. lagipula, busur juga lumayan berat loh.
-busur
-dan pastinya anak panah

busur yang digunakan bukanlah busur yang sembarangan ya. busur ini ada namanya juga, yaitu recurve bow.

apa itu recurve bow??

Recurve bow adalah perkembangan termutakhir dari busur. Ini adalah jenis busur yang paling umum digunakan di olahraga panahan saat ini. Desainnya terdiri dari tiga bagian utama, riser - pegangan dan tempat aksesori lain dipasang, dan sepasang limb yang merupakan sumber energi pegas busur. Ciri khas dari busur ini adalah bagian ujungnya yang melengkung ke depan (menjauhi pemanah) saat tidak ditarik atau dilepas talinya. Konstruksi seperti ini memungkinkan draw weight yang lebih besar untuk panjang yang sama. Sebagai kompensasinya, bahan penyusun limb memperoleh tegangan/regangan lebih besar daripada busur biasa (longbow).

ini adalah bagian-bagian dari recurve bow...

  • Riser - pegangan dan tempat ditempelkannya limb dan aksesori lain.
    • Grip - bagian tempat memegang busur.
    • Arrow rest - tempat meletakkan anak panah, bisa terbuat dari bulu atau plastik.
    • Sight window - bantuan visual untuk membidik.
    • Stabilizer - mengatur keseimbangan busur sesuai keinginan pemanah dan menahan getaran saat menembak.
    • Sight - visir, untuk memperoleh bidikan yang lebih akurat.
  • Limb - menyimpan energi pegas busur. Pada busur yang lebih modern, limb dapat dengan mudah dibongkar pasang untuk ditukar, sementara busur produksi perajin lokal memberikan performa yang kurang bagus jika sering dibongkar pasang.
    • String groove - lekukan tempat tali busur dikaitkan.
    • Limb tip
  • String - mentransfer energi dari tangan pemanah ke limb atau dari limb ke anak panah. Terbuat dari material sintetis seperti Kevlar.
    • Center serving
    • Nock point - tempat anak panah diletakkan, biasanya ditandai dengan lilitan benang di atas serving.

bagaimana cara memanah yang baik untuk pemula??


Pemanah  pemula   dalam   latihan   panahan   harus    mengetahui   dan   mencoba    cara
memasang tali yang benar pada busur. Cara memasang tali yang benar penting  sekali,  yaitu  agar
busur  tidak  patah  dan  nocking  point  berada  pada  posisi  yang  benar.  Ada   dua   metode/cara
memasang tali pada busur:
1.  Metode dorong tarik (push pull)
Metode ini dipakai pada busur yang lurus dan melengkung. Tali dipasang  secara  tepat
di  dalam  notch  dari  sisi  busur  sebelah  bawah  yang  dibiarkan  tenang.  Tangan  yang  satu
menarik bagian tengah busur keluar, sedangkan tangan yang lain mendorong  untuk  memaksa
sisi busur kearah bawah. Ketika lengkungan diperoleh, jari harus menyumbat ujung tali  dalam
penakik busur atas (notch). Tali yang  sudah  dipasang  harus  diperiksa  yaitu  dalam  keadaan
lurus dengan busur (Barrett J.  A,  1990:  46).  Pemanah  harus  hati-hati  dalam  menggunakan
metoda ini, karena jika saat mendorong tidak hati-hati tangan bisa tergelincir, akibatnya  busur
bisa terbang ke depan dan dapat memukul wajah. Seorang pemanah pemula,  jika  mempunyai
suatu tarikan busur yang berat dan atau sangat panjang, maka akan mengalami kesulitan untuk
menggunakan metoda ini (C.John, W, 1976: 47).
2.  Metode tindak langkah (step-through)
Menempatkan sayap bawah di depan salah  satu  kaki  dan  tali  busur  berada  diantara
langkah kaki lain. Pemanah menarik sayap bagian atas maju di  atas  paha  dan  masukkan  tali
sampai takik pada ujung sayap. Kelemahan dari metoda ini adalah pemanah  cenderung  sering
menarik sayap bagian atas ke arah badan menjadi suatu garis lurus dengan tali busur dan busur
melengkung  secara  alami.  Hasilnya  tekanan  yang  tidak  seimbang   dapat   dengan   mudah
membengkokan sayap. Bagi para pemanah pemula  sering  menggunakan  metode  ini,  karena
lebih mudah dalam memasukan tali busur dan tingkat keamanannya lebih baik daripada cara 1
(C.John, W, 1976: 49).
3.  Posisi setengah tarikan (set up)
Posisi badan releks  dengan  setengah  tarikan.  Pada  saat  posisi  ini,  pemanah  sangat
penting untuk merasakan agar posisi badan tetap  tegak/center.  Pemanah  dalam  menarik  tali
menggunakan tiga jari, yaitu: jari telunjuk di atas ekor anak panah, jari tengah  dan  jari  manis
berada di bawah ekor anak panah. Jarak antara jari telunjuk dan jari tengah  kurang  lebih  satu
sentimeter. Pada waktu set up buat satu garis lurus  antara  bow  arm  dengan  draw  arm  (Lee
dkk, 2000).
4.  Menarik tali (drawing).
Tehnik dengan gerakan menarik tali sampai menyentuh bagian dagu, bibir, dan  hidung
(Achmad Damiri, 1990:  21).  Pemanah  dalam  menarik  tali  dengan  irama  yang  sama,  agar
posisi badan selalu seimbang. Kemudian pada waktu menarik  jangan  dibantu  dengan  badan,
tetapi gunakan otot-otot belakang bahu  untuk  menarik.  Posisi  yang  benar  adalah  tali  yang
mendekati dagu atau kepala, sebaliknya jangan kepala pemanah yang mendekati tali.
5.  Penjangkaran (anchoring).
Teknik dengan gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.  Pada  waktu
anchoring, pernafasan harus dikontrol dengan baik dan konsentrasi  tetap.  Setelah  anchoring,
tekanan ke depan dari tarikan ke belakang  terus  kontinyu  jangan  sampai  kendur/rileks  (Lee
dkk, 2000). Posisi anchoring ada 2 yaitu:  penjangkaran  yang  tinggi  dan  penjangkaran  yang
rendah. Penjangkaran tinggi, dengan ujung jari telunjuk di  sudut  mulut  sehingga  ujung  jari/
ujung tangan bertumpu sepanjang bagian bawah tulang pipi. Penempatan  jari  depan  di  sudut
mulut membantu mengatur anak panah di bawah pandangan mata.  Penjangkaran  rendah,  jari
depan bertumpu langsung di bawah tulang rahang sehingga tali berada di  garis  tengah  wajah.
Tali menyentuh ujung hidung dan di tengah-tengah dagu. Pemanah banyak mengerutkan  bibir
dan mencium tali. Pemanah pemula  biasanya  menggunakan  cara  penjangkaran  yang  tinggi
(Barrett J. A, 1990: 52-53).
6.  Menahan sikap memanah (holding).
Pemanah  menahan  sikap  memanah  beberapa  saat  sebelum  anak  panah  dilepaskan
(Achmad  Damiri,  1990:  23).  Pada  posisi  holding,  untuk  tekanan  ke   depan   dan   tarikan
kebelakang  tetap  kontinyu.  Pemanah  dalam  posisi  holding,   jangan  dibantu  badan   untuk
menahan beban tarikan busur, tetapi yang  dilakukan  adalah  otot-otot  lengan  penahan  busur
dan  lengan  penarik   tali   harus   berkontraksi,   agar   sikap   memanah   tidak   berubah/tetap
merupakan satu garis lurus (Lee dkk, 2000)
7.  Membidik (aiming).
Suatu gerakan mengarahkan visir pada  titik  sasaran  dan  pemanah  dalam  memegang
grip serileks mungkin. Bagi seorang pemanah pemula tehnik membidik  sering  berubah-ubah,
hal ini disebabkan karena  waktu  membidik  kadang  terlalu  cepat  dan  kadang  terlalu  lama,
sehingga perlu latihan yang banyak agar bisa  ajeg.  Menurut  hasil  pengamatan  di  kejuaraan
Nasional, pemanah dalam membidik rata-rata  memerlukan  waktu  4  detik.  Penyetingan  alat
pembidik (visir)  perlu  disesuaikan  tidak  hanya  pada  jarak,  tetapi  pada  saat  cuaca  dingin,
panas, dan angin, agar memperoleh target sesuai yang diinginkan (Achmad Damiri, 1990: 26).

8.  Melepaskan anak panah (release).
Suatu gerakan  melepaskan  tali  busur  dengan  cara  tangan  penarik  tali  bergerak  ke
belakang menelusuri dagu dan leher pemanah (Achmad Damiri, 1990: 26). Pada waktu release
tekanan pada lengan kiri dan kanan jangan sampai bertambah pada  salah  satu  bagian.  Selain
itu, jari-jari penarik tali juga  harus  rileks,  agar  mendapatkan  release  yang  halus.  Pemanah
yang release nya halus, maka  setiap  arah  panah  dan  speed  (kecepatannya)  sama,  sehingga
terbangnya anak panah menjadi mulus

9.  Gerak lanjut (follow through).
Pemanah selama beberapa  detik  melakukan  gerak  lanjut  dengan  tetap  memberikan
tekanan yang sama seperti release.  Pandangan  mata  pemanah  juga  harus  tetap  konsentrasi
kesasaran tidak beralih ke terbangnya anak panah. Busur diusahakan tetap diam sebelum  anak
panah menancap di target. Tujuan dari gerak lanjut  adalah  untuk  memudahkan  pengontrolan
gerak memanah yang dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar